Sigm@Comp Visual Design Jl. Raya Cigudeg Km. 35 Bogor, Terima Edit Album Kolase Hp. 085782791056, Email:asepsigma@gmail.com

Tuesday, May 25, 2010

BACKLIGHTING ANTARA EFEK & KESALAHAN TEKNIS

BACKLIGHTING
(Problem Solving)
Oleh: Saepul Bahri, A.Md.

     Backlighting adalah istilah  yang berarti suatu keadaan ketika cahaya muncul dari belakang objek foto. Praktisi fotografi biasa menggunakan backlighting untuk mendapatkan foto dengan efek siluet dengan memunculkan cahaya dari belakang objek, sehingga objeknya sendiri menjadi gelap. Tekhnik ini mampu menghasilkan foto siluet yang  sangat menakjubkan. Dalam banyak kasus, backlighting membuat foto menjadi sangat buruk, bagaimana  tidak? Seorang juru foto yang mencoba mengambil image secara close up, dengan tujuan mendapatkan detail objek, karena keterbatasan kemampuan teknis mengambil objek dari angle yang salah, atau tidak mampu menyiasati keadaan pencahayaan yang backlight. Hasilnya image yang seharusnya menjadi POI (Point Of Interest)nya malah gelap, tentu tak mampu memenuhi harapan dari maksud pengambilan foto.

Jika Mungkin Hindari Backlighting
        Andai memungkinkan, sebaiknya hindari backlighting. Atur posisi objek sehingga  cahaya datang menuju objek tidak dari belakang. Teknik ini sangat penting untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal, terlebih jika pemotretan tanpa menggunakan lampu flash.
            Jika keadaan tidak dapat dihindari, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut:
  1. Lakukan pemotretan menggunakan modus manual focus  & manual flashing   pergunakan hitungan yang akurat untuk menentukan bukaan diafragma, shutter speed dan kekuatan flash.
  2. Tanpa flash, mustahil menyiasati backlight, jadi lakukan fill in flash langsung ke objek
  3. Lakukan focus manual, karena focus otomatis biasanya kurang berguna pada posisi backlight, disebabkan sensor mengalami kebingunan mendeteksi sehingga mengambil focus yang salah. Hasilnya gambar cenderung buram.
  4. Jangan setel kamera pada modus  full auto, sering kamera menangkap cahaya yang bukan berasal dari objek, melainkan dari tempat lain. Lampu flash tidak akan menyala, padahal image yang tertangkap oleh lensa adalah “underexpose” alias kurang cahaya.
  5. Jangan terlena dengan kamera anda yang berharga jutaan rupiah, canggih, setel auto saja pasti bagus. Omong kosong, kalau anda pintar dengan perhitungan anda terhadap parameter-parameter yang berlaku, anda akan lebih percaya perhitungan anda daripada kemahiran kamere canggih anda. Biarkan kamera anda tetap dengan kecanggihannya, tapi anda harus sama canggihnya dengan kamera anda.


Berikut sebuah contoh foto dengan analisa teknisnya,


Berikut adalah contoh foto yang tidak bagus akibat backlighting, ekspresi anak dalam foto menjadi tidak jelas. Hasil foto lebih disebabkan keslahan tekhnis.
Pada saat memotret dengan pencahayaan luar (misal:matahari) , cahaya dianggap cukup sehingga  orang akan berfikir setel auto saja pasti oke. Celakanya sensor membaca light dari belakang objek, bukan dari objek sendiri. Pada saat  ekpose flash tidak nyala, padahal objek yang tertangkap kamera justru underexpose. Terkecuali bertukar posisi antara objek dengan posisi kamera, tentu hasilnya akan lebih baik. Atau dengan memberikan fill in flash secara manual pasti ok.
      Bagaimana melakukan perbaikan pada foto yang terlanjur “kurang memuaskan “ akibat backlighting ini? Ikuti postingan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Pernikan Septi & Wawan

Pernikahan Indah & Bahar

Pernikahan Indah & Bahar

satistik


View My Stats